BANTENINSIDE.COM – Hujan deras yang turun sepanjang malam kembali memicu banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Setidaknya tujuh kecamatan terdampak parah, membuat warga harus berjibaku dengan air yang masuk ke rumah mereka. Luapan Kali Cikarang menjadi penyebab utama banjir kali ini, yang menyebabkan genangan setinggi 30 hingga 80 cm.

Sejak pagi hari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi langsung turun ke lapangan. Tim penyelamat mengerahkan pompa penyedot air ke Perumahan Arthera Hill dan mendirikan tenda-tenda pengungsi di berbagai titik strategis. Evakuasi warga yang rumahnya cukup parah terendam terus dilakukan, sementara logistik untuk kebutuhan dasar sudah disalurkan ke daerah terdampak.

“Kami terus memantau dan membantu warga yang terkena dampak banjir,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.

Menurut data BPBD, wilayah terdampak meliputi Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Sukatani, Karangbahagia, dan Cibitung. BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.

Warga mengaku banjir kali ini datang begitu cepat. Nana (26), warga Kampung Keramat, menceritakan bahwa genangan meningkat pesat sejak dini hari. Ia berkata, “Banjir kiriman. Air naiknya cepat banget. Sudah tiga kali kejadian tahun ini.” Nana dan warga lainnya sudah belajar dari pengalaman, mereka lebih siap mengangkat barang berharga begitu tanda-tanda banjir mulai muncul.

Namun, tingginya air hingga selutut orang dewasa memaksa sebagian warga harus mengungsi. “Biasanya lama surutnya. Kadang bisa seharian lebih,” tambah Nana.

Pengalaman serupa dialami Odah (43), warga Sukadanau, Cikarang Barat. Air kiriman dari arah Bogor membuat permukiman mereka terendam hingga satu meter pagi tadi. “Tadi pagi tinggi banget. Sekarang sudah mending, tinggal 5–10 cm,” ujarnya berharap agar penanganan sungai bisa lebih maksimal agar banjir tahunan ini tidak terus berulang.

Warga berharap pemerintah dan pihak terkait dapat meningkatkan penanganan sungai dan drainase agar musim hujan tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Saat ini, mereka hanya bisa saling membantu dan tetap waspada terhadap cuaca yang masih tidak menentu.(els)