BANTENINSIDE.COM – Di tengah seruan Presiden Prabowo untuk efisiensi anggaran di seluruh lini pemerintahan, sebuah pemandangan kontras dan ironis datang dari Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Para pejabatnya justru menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengadaan Barang dan Jasa di Hotel Grand Ussu, Puncak, Jawa Barat, sebuah lokasi yang identik dengan liburan mewah.
Kegiatan ini sontak memicu kemarahan publik dan kritik tajam karena dinilai sebagai bentuk pemborosan anggaran yang menyakiti hati rakyat.
Kekecewaan itu terdengar jelas dari seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya. Dengan nada getir, ia membandingkan nasibnya dengan para pejabat tersebut.
“Enak yah kalau begitu mah. Kita mah boro-boro, Bang, mau liburan. Nyari kerja aja saat ini susah banget,” ujarnya, menyuarakan penderitaan banyak warga biasa yang sedang berjuang di tengah himpitan ekonomi.
Kritik keras juga dilontarkan oleh Satuan Tugas Khusus Gerakan Nasional Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Satgasus GNP Tipikor) Kabupaten Tangerang. Pudin, perwakilan dari Satgasus, menuding acara ini hanyalah kedok untuk menghamburkan uang rakyat.
“Kalau tujuannya murni bimtek, kenapa harus jauh-jauh ke Puncak? Aula Kecamatan Pagedangan masih sangat layak dan bisa menghemat anggaran besar. Ini terkesan memang bukan bimtek, tapi liburan yang dibungkus acara resmi,” tegas Pudin.
Kecurigaan bahwa acara ini lebih mementingkan rekreasi daripada substansi semakin kuat karena Camat Pagedangan, Danil, selaku penanggung jawab, tidak dapat dimintai konfirmasi. Menurut informasi, sang camat justru sedang berada di Puncak untuk menghadiri langsung kegiatan tersebut.
Ironisnya, saat Presiden Prabowo meminta jajarannya untuk “mengencangkan ikat pinggang” demi negara, pejabat di tingkat kecamatan justru seolah-olah “melonggarkan ikat pinggang” untuk kesenangan pribadi yang dibiayai anggaran. Publik kini menanti tindakan tegas dari Inspektorat dan aparat terkait untuk mengaudit kegiatan yang melukai rasa keadilan ini.(ceng)


Tinggalkan Balasan