BANTENINSIDE.COM – Sebuah insiden kecelakaan kerja yang melibatkan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten menghebohkan warga di kawasan wisata religi Banten Lama, Kota Serang, pada Senin (22/12) pagi. Satu unit excavator yang tengah melakukan normalisasi sungai mendadak hilang kendali hingga terguling masuk ke dalam saluran irigasi.
Peristiwa yang terjadi tepat di depan Vihara Avalokitesvara sekitar pukul 10.00 WIB ini sempat terekam kamera amatir warga dan mendadak viral di jagat maya. Video tersebut memperlihatkan momen dramatis saat alat berat tersebut mulai goyang tak stabil sebelum akhirnya terperosok ke dalam lumpur.
Kronologi Kejadian: Teriakan Warga Tak Terdengar
Menurut keterangan saksi mata di lokasi, excavator tersebut sedang melakukan pengerukan sedimen lumpur di Sungai Speelwijk. Namun, saat proses pengerukan berlangsung, posisi alat berat tiba-tiba oleng ke kanan dan kiri.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Serang, Jajuli, mengungkapkan bahwa warga dan para tukang bangunan di sekitar lokasi sebenarnya sudah menyadari bahaya tersebut lebih awal.
“Excavator mulai goyang saat pengerukan. Warga sudah berteriak memperingatkan, tapi diduga karena suara mesin yang sangat keras, operator dan kenek tidak mendengar hingga akhirnya alat berat itu terguling,” ujar Jajuli saat dikonfirmasi via telepon.
Aksi Heroik Penyelamatan di Tengah Lumpur
Dua orang pekerja, yakni operator dan kenek, sempat terpelanting dan tertimbun lumpur saat kabin excavator terhempas ke dasar saluran. Beruntung, warga yang berada di lokasi kejadian bergerak cepat melakukan aksi penyelamatan.
Demi mengeluarkan korban yang terjebak, warga terpaksa memecahkan kaca kabin excavator. Berkat respons cepat tersebut, kedua pekerja berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meski mengalami luka-luka. Keduanya langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dinas Terkait Turun Tangan
Alat berat yang mengalami kecelakaan tersebut terkonfirmasi milik Dinas PUPR Provinsi Banten. Akibat insiden ini, proyek normalisasi di area tersebut dihentikan untuk sementara waktu guna proses investigasi dan evakuasi alat berat.
“Petugas dari dinas terkait sudah berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Saat ini aktivitas pengerukan dihentikan sementara,” tambah Jajuli.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DPUPR Provinsi Banten masih melakukan koordinasi di lapangan untuk mengevakuasi badan excavator agar tidak menghambat aliran air sungai.(els)


Tinggalkan Balasan