BANTENINSIDE.COM – Setelah pencarian selama hampir sehari penuh, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan jasad Arfan Mias Ramadhan, bocah berusia 9 tahun yang hanyut di saluran air kawasan perumahan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Penemuan ini menjadi kabar duka yang menyelimuti keluarga dan warga setempat.
Korban Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
Jasad Arfan ditemukan oleh tim penyelamat sekitar pukul 09.30 WIB di Perumahan Bukit Pamulang Indah. Menurut Satgas BPBD Kota Tangsel, Untung Purwanto, korban ditemukan tersangkut di bawah gorong-gorong, tertahan oleh sampah dan ranting pohon yang menyumbat saluran sepanjang sekitar 50 meter.
“Korban tenggelam di dasar bawah tumpukan sampah ranting. Kami awalnya menyentuh bagian paha kiri dan kemudian menarik jasadnya ke permukaan,” jelas Untung.
Peristiwa Hanyut Saat Hujan Deras
Kejadian nahas ini bermula saat Arfan bermain di sekitar kawasan perumahan saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (26/10). Arfan terseret arus deras di saluran air yang tidak mampu menampung volume air sehingga mengalir deras dan membawa korban sejauh sekitar 2,5 kilometer.
Proses Evakuasi dan Konfirmasi Keluarga
Petugas langsung mengevakuasi jasad Arfan ke dalam kantong jenazah dan membawanya ke rumah duka di Gang Kemuning 3 RT 01 RW 06, Kelurahan Pamulang Barat. Keluarga korban yang hadir di lokasi memastikan bahwa jasad tersebut adalah anggota keluarga mereka.
“Jenazah Arfan selanjutnya akan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan sesuai adat dan kepercayaan,” tambah Untung.
Peringatan dan Imbauan untuk Warga
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat hujan deras mengguyur wilayah, terutama di kawasan rawan banjir dan saluran air yang tidak tertutup rapat. Pemerintah dan pihak terkait diimbau untuk meningkatkan pengawasan dan penanganan saluran air agar kejadian serupa tidak terulang.
Kepedulian dan doa dari masyarakat pun mengalir untuk keluarga Arfan, agar diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini.
Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.(els)


Tinggalkan Balasan