BANTENINSIDE.COM – Sejumlah warga di RT/RW 06/04, Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah menghadapi masalah serius terkait kekurangan air bersih akibat pencemaran dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Kondisi ini menimbulkan keluhan dan kekhawatiran dari masyarakat setempat yang harus berjuang memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Air Tanah Tercemar dan Sulit Dipakai
Salah satu warga, Agus, mengungkapkan bahwa kualitas air tanah di sekitar permukiman mereka telah tercemar oleh limbah dari TPA. Akibatnya, warga harus membeli air galon untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan mandi. Agus menyebutkan, setiap hari mereka menghabiskan hingga empat galon air demi memenuhi kebutuhan tersebut, yang tentu menambah beban pengeluaran keluarga.

“Air tanah di sini sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Kami harus beli air galon, dan itu cukup memberatkan,” ujarnya, Rabu (30/10).

Sementara itu, Uum, warga berusia 60 tahun, mengaku bahwa sejak setahun terakhir, air tanah di lingkungan mereka sudah tidak layak digunakan. Ia menyebutkan bahwa warga kini bergantung pada bantuan air bersih yang diantarkan ke toren-toren warga.

“Dulu saya masih pakai air tanah, tapi sekarang sudah tidak bisa. Kalau mau mandi, cuci, ya harus beli air galon atau tunggu bantuan,” keluhnya.

Keluhan Sudah Disampaikan ke Pemerintah
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Mereka sudah mengadukan langsung ke Pemkot Tangsel, yang turut menyadari kondisi ini sebagai masalah serius yang harus segera ditangani.

Langkah Pemkot Tangsel: Penyiapan IPAL dan Bantuan Air Bersih
Menanggapi keluhan warga, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menyiapkan instalasi penanganan dampak lingkungan dari TPA Cipeucang. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang dirancang untuk mengolah air limbah dari TPA agar tidak mencemari lingkungan dan permukiman warga.

“Kami sedang menyiapkan IPAL untuk mengontrol limbah cair dari TPA, sehingga pencemaran bisa diminimalisir,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot Tangsel berkomitmen memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan segera menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak. Pilar menegaskan, jika masih diperlukan, pemerintah akan menambah jumlah bantuan air agar kebutuhan warga dapat terpenuhi.

Harapan Warga agar Masalah Segera Terselesaikan
Warga berharap langkah nyata dari pemerintah daerah tidak hanya berhenti pada penanganan jangka pendek, tetapi juga solusi jangka panjang yang mampu mengatasi pencemaran dan krisis air bersih ini secara menyeluruh. Mereka meminta agar permasalahan di TPA Cipeucang segera diatasi guna memastikan kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Masyarakat dan pemerintah sepakat, penanganan masalah limbah dan pencemaran harus menjadi prioritas demi masa depan yang lebih sehat dan bersih di Tangerang Selatan.(els)